Kesalahan dalam Membuat Internal Link Posting Blog
Kesalahan dalam membuat internal link di posting blog: nge-link ke posting yang sama (membuat link dengan permalink postingan sendiri). Padahal, never have a link that points to the current page!
Saking pentingnya internal link, banyak blogger yang kayaknya sih jadi "berlebihan", "salah kaprah", "over aktif", bahkan bisa dibilang "lebay" dalam membuat internal link. Yaitu, membuat internal link yang berisi tautan ke postingan yang sama! Ketika link itu diklik user, maka akan muncul halaman, page, atau posting (tulisan) yang sama dengan yang sedang dibaca user.
Di awal-awal ngeblog, CB sendiri melakukan hal itu, meniru blogger lain. Mungkin di Blog CB ini juga masih ditemukan, di posting lama yang belum sempat diedit.
Apakah tujuannya untuk meningkatkan "pageviews"? Bisa jadi, itu maksudnya, agar si posting bisa lama dibukanya oleh pengunjung atau tampil di layar monitor komputernya.
Hmmm.... "cerdik" juga ya.... Tapi tunggu! Mari kita lihat apakah membuat internal link yang nge-link ke posting yang sama itu sebuah kesalahan dalam SEO atau bukan.
Setelah "riset online" alias Googling, CB juga menemukan banyak pakar SEO blog yang mendukung Jakob Nielsen --lha iya lah..... wong pendapat Nielsen mah ilmiah, hasil riset.
Internal Link Mengarah ke Posting yang Sama
Jakob Nielsen yang dijuluki “The King of Usability” & “Web Usability Guru” menegaskan: never have a link that points to the current page! Jangan bikin link yang mengarah pada halaman yang sedang dibaca pengunjung!
Ada tiga alasan utama. "Active links to current pages cause three problems," kata Nielsen.
Ada tiga alasan utama. "Active links to current pages cause three problems," kata Nielsen.
- If they click it, a link leading to the current page is an utter waste of users' time.
- Worse, such links cause users to doubt whether they're really at the location they think they're at.
- Worst of all, if users do follow these no-op links they'll be confused as to their new location, particularly if the page is scrolled back to the top..
Mari kita rasakan sendiri. Bener 'kan, link kayak gitu bikin kesel aja, membingungkan, dan mengecewakan kita..? Dikirain postingan yang berbeda, eh.... malah tulisan itu juga yang nongol di tab baru!
Dan ingat! Google akan menyingkirkan konten yang berdampak buruk bagi pengalaman pengguna (user experience, UX) dari halaman pertama SERP-nya.
Setelah "riset online" alias Googling, CB juga menemukan banyak pakar SEO blog yang mendukung Jakob Nielsen --lha iya lah..... wong pendapat Nielsen mah ilmiah, hasil riset.
CB menemukan pernyataan, yang intinya membuat internal link berupa tautan ke posting yang sama, itu adalah sebuah kesalahan. Antara lain:
- Don't have a link to the current page. Jangan bikin link yang mengarah ke halaman yang sedang dibuka user!
- Looks spammy! Itu namanya nyepam di postingan sendiri!
- Another common mistake is over optimization of pages or linking to the same page from multiple keywords on the page.
- Cari sendiri aja deh ya... Googling dengan kata kunci "internal link mistakes"....
Internal Link yang Benar
Internal link yang benar serta SEO dan User Friendly adalah link yang "alami", natural, gak dibuat-buat, sesuai dengan pengertian internal link yang sebenarnya.
Internal links adalah link yang mengarahkan user dan mesin pencari dari satu halaman (posting) ke posting lain dalam satu domain (web/blog) yang sama.
Internal links are an effective way for search engine spiders to get from one page of a website to another. (Web Seo Analytics)
Internal link memudahkan user (pengunjung) untuk membuka tulisan lain di blog yang sama. Contoh terbaik internal link adalah situs Wikipedia. (Cek aja, adakah link Wikipedia yang mengarah pada halaman yang sama? Gak ada!)
Link internal yang benar adalah link yang mengarah pada tulisan terkait (related post) atau topik yang sama. Dengan demikian, jika di blog kita sudah ada daftar posting terkait, maka tidak diperlukan lagi membuat link internal secara manual. (Baca: Cara Membuat Related Posts).
Kita juga harus memahami dan "menyadari", bahwa daftar link berikut ini, yang sudah biasa kita tampilkan di blog kita, adalah termasuk jenis-jenis Internal Link:
- Menu Navigasi --deretan menu yang biasanya ada di bawah dan/atau di atas header/log blog.
- Recent Posts --biasanya ada di sidebar, sama seperti urutan berikutnya:
- Popolar Posts
- Most Commented posts
- Categories
- Tag clouds
- Footer Navigation/Widget
- Body Links / Contextual Links
Nah, itu semua tak lain dan tak bukan adalah INTERNAL LINKS! Kecuali ada menu navigasi yang memang berupa "Ekstenal Link" (tautan ke blog/situs lain).
Kesalahan Internal Link Lainnya
Wah....? Ada lagi Kesalahan dalam Membuat Internal Link lainnya? Ada, antara lain kita membuat link internal dengan kata-kata (Anchor Text) "Klik Disini". Padahal, kata para pakar SEO blog: use descriptive phrases as your anchor text! (Baca deh: Jangan Gunakan Kata Klik Disini!).
Segitu aja deh, takut kepanjangan bahasan soal kesalahan dalam internal link ini. Bagaimana pendapat Anda? Ada pandangan lain? Let's Share!!! Good Luck and Happy Blogging!
Kesalahan dalam Membuat Internal Link Posting Blog
Reviewed by admin
on
7:00:00 PM
Rating: